Wayang Kulit Yang Mendunia
Kesenian Wayang Kulit merupakan budaya Indonesia yang berasal dari Jawa danaberhasil terkenalhingga di tanah manca negara. Wayang merupakan seni budaya yang menonjol di bangsa Indonesia jika dibandingankan dengan seni budaya lainnya. Dalam seni budaya wayang mencakup seni musik, seni suara, seni peran, seni tutur,seni lukis, seni sastra, hingga seni perlambangan. Kesenian watang sebagai budaya Indonesia semakin berkembang lebih pesat dari tahun – tahun ke tahun.
Penduduk Indonesia diharuskan mengenal seni wayang serta nama – nama tokoh dalam wayang. Kesenian wayang dpat dijadikan sebgai media penerangan, pendidikan, dakwah, pemahaman filsafat Jawa, dan terutama sebagai hiburan. Jika ditanah Jawa wayang kulit termasuk salah satu pertunjukkan seni sebagai adat di suatu daerah tertentu.
Di Malang Jawa Timur misalnya ketika upacara di tanggal 1 suro selalu diiringi dengan pertunjukkan wayang sebagai adat yang harus dilaksanakan setiap tahun. Pada upacara adat tersebut dilakkukan larung sesaji di pantai segoro kidul sebagai persembahan untuk nyi roro kidul masyarakat meyakini dengan upacara tersebut akan terhindar dari bencana. Keberadaan seni wayang kulit sudah sejak lama sebelum agama Hindu masuk ke pulau Jawa. Karya seni wayang kulit ini merupakan adaptasi dari karya sastra India yaitu Mahabarata dan Ramayana. Kedua induk cerita tersebut dalam pewayangan diubah serta ditambahkan dengan menyesuaikan falsafah asli Indonesia.
Sejarah Kesenian Wayang Kulit ini berasal dari pula jawa yaitu Jawa Timur yang semakin berkembang di Indonesia baik di Jawa Timur dan Jawa Tengah bahkan Bali. Seni wayang memiliki kaitan yang sangat erat dengan keadaan realigi dan sosiokulturan kebudayaan Jawa. Seperti tokoh Punokawan tokoh ini merupakan sangat penting dalam pertunjukkan wayang. Punokawan terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong keempatnya memiliki peran penting dalam pewayangan. Kemudian istilah teknis pewayangan secara keseluruhan berasal dari bahasa Jawa kuno (Ngoko, Madyakrama). Sejak tahun 1951 buku pewayangan diterbitkan dan menyatakan bahwa wayang memang kesenian asli dari budaya Indonesia yang berasal dari tanah Jawa. Budaya wayang lahir sejak masa pemerintahan Prabu Airlangga yang merupakan Raja kerjaan Kahuripan kerajaan yang ada di Jawa Timur.
Karya sastra yang akan digunakan pada jalan cerita wayang dirulis oleh pujangga Indonesia berasal dari tanah jawa sejak abad X. Salah satu naskah yang tertulis Kitab Ramayana Kakawih dengan tulisan bahasa Jawa Kuno atau huruf Hanacaraka. Selain itu pujangga jawa juga mnerjemahkan kisah Mahabarata dan Ramayana dari bahasa India ke dalam bahasa Jawa Kuno. Meskipun mengubah dari bahasa India kedalam bahasa Jawa dalam menceritakan kembali lebih menambahkan dengan memasukkan falsafah budaya Jawa ke dalamnya. Misalnya , Karya Empu Panuluh, Empu Kanwa Arjunawiwaha, dan Empu Sedah. Terdapat juga karya agung yang dikerjakan oleh Prabu Jayabaya (Raja Kediri).
Kesenian Wayang Kulit sebagai suatu pagelaran seni budaya yang menjadi hiburan sejak jaman kerajaan Raja Airlangga. Pada masa itu terdapat prasasti dengan berisi tulisan mawayang dan aringgit yang berarti pertunjukkan wayang. Kata wayang berasal dari wewayangan yang artinya bayangan. Jadi dalam sebuah pertunjukkan wayang kulit selalu menggunakan secarik kain berwarna putih sebagai pembatas dan ketika wayang tersebut dimainkan terdapat bayangan yang tampak jelas pada kain pembatas tersebut. Dengan demikian penononton menyaksikan bayangan dari wayang yang ada pada kain terseut itulah sebabnya kata wayang berarti bayangan. Menariknya kesenian wayang selalu diiringi dengan musik gamelan tradisonal khas budaya Jawa. Kesenian wayang lebih terlihat unsur Jawa karena cerita – cerita pada pertunjukkan wayang menyangkut tentang leluhur kerajaan Majapahit.
sumber : pusakapusaka.com
Wayang Golek Batik Mendunia
Karya seni berupa figur atau patung wayang golek dibalut batik dan kain tradisional lainnya dari berbagai daerah di Indonesia dengan wajah topeng hingga menyerupai tampilan seorang manusia, menjadi tren mendunia.
Produk seni patung figur wayang khas Jawa Barat berukuran 25 sentimeter itu adalah karya Benny Adrianto (54) yang begitu artistik dengan balutan batik tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.
Karya Benny Adrianto dengan label Djawa Art&Graft itu berhasil mendunia, merambah pasar Inggris dan pernah masuk megastore ternama di London Harrods serta dipajang selama pelaksanaan pameran Milan Expo tahun lalu di Milan, Italia.
Bila Benny tidak hengkang kerja di sebuah perusahaan sebagai programmer yang ditekuninya selama 10 tahun, karya patung cantik yang mendunia tidak akan pernah ada. “Background akademis saya sebenarnya bidang IT,” ujar Benny Adrianto kepada Antara London, Minggu (26/3).
Darah seni mengalir dari sang kakek yang senang bermain biola dan flute. Sementara Benny lebih menyukai piano klasik membuat cita rasa seninya timbul serta bisa menghasilkan karya seni kontemporer dan kekinian dengan bahan dasar natural, embroideries, dagger, puppet show, interior products, and heritage arts.
Kehadiran Benny Adrianto di Inggris adalah dalam rangkaian acara Indonesia Regal Heritage yang digelar di Oxford dalam seminar seni dan tampil di Museum V&A London.
Pada Art Seminar di MBI Al Jaber Auditorium in Corpus Christi College, Oxford akhir pekan, Benny Adrianto memaparkan mengenai karyanya yang banyak diminati dan dikoleksi kalangan orang asing karena memang produk wayang golek “Djawa”-nya baru dipasarkan pada pecinta seni di luar negeri.
Benny Adrianto memaparkan berbagai bentuk kerajinan Indonesia yang mentransform benda seni dalam bentuk kontemporer. Dikatakannya karya seni yang ada berupa batik, wayang dan kerajinan metal serta lainnya dibuat dalam bentuk kekinian atau kontemporer yang bisa diterima dimanapun dan mudah dipahami. “Kadang benda seni sulit dimengerti untuk itu,” kata Benny yang mencoba mengaplikasikan dalam bentuk yang bisa dipakai, seperti benda interior, berupa kap lampu, benda-benda tradisional yang dikemas dengan penampilan lebih modern.
Karya artisan yang dia buat sudah pernah dipamerkan di Harrods, megastore milik Mohamed Al-Fayed pada saat Menteri Perdagangan Mari Pangestu juga pada penyelenggaraan World Expo di Milan. Dia ikut membantu pada awal pameran yang berlangsung selama enam bulan.
“Itulah, saya juga bingung sendiri kalau ada yang tanya profesi saya,” ujar Benny Adrianto yang merintis usaha seni Djawa Art&Graft pada 1998 dan memutuskan berhenti kerja kantoran.
Menurut Benny Adrianto, karya seni yang diciptakannya berdasarkan dari tradisi dan budaya yang ada di Indonesia seperti batik, patung atau puppet.
“Minat saya selepas dari SMA memang di bidang kerajinan tradisi Indonesia, sayangnya orang tua merasa keberatan,” ujar peraih The Best Innvovative Batik Design, Silk Kompetisi, pameran Adiwastra Nusantara JCC, Jakarta tahun 2015.
Dikatakan, keahliannya adalah mengembangkan dan memproduksi desain kerajinan berdasarkan warisan budaya Indonesia misalnya batik, serat alami, sulaman, keris, wayang, produk interior, dan seni warisan. Benny adalah desainer busana replica dari Pangeran Antasari, di Museum Tekstil Jakarta dan Bank Indonesia.
Pengalaman kerjanya di bidang IT membuatnya diminta untuk membantu dalam Advising seni yang menampilkan konten materi dari Paviliun Indonesia di World Expo 2015 Milano, Italia pada 2015.
Selain itu, Benny menjadi wakil Indonesia di 5 ASEAN Tradisional Tekstil Simposium “Menghubungkan Berabad-abad Tradisi” di Payap University, Chiang Nai, Thailand tahun 2015.
Benny mengelola Rumah Budaya Indonesia di tiga negara, Amerika Serikat (Smithsonian), Paris, Singapura, pernah mendesain simbut Motif kain dari Banten Tribe, membuat dirinya disebut sebagai pionir pemberdayaan dan pengembangan tenun tunas Pela / serat rotan bersama suku ‘Baduy Dalam’, Banten pada 2008.
Ia menjadi pioneer, pemberdayaan dan pengembangan tenun Ulap Doyo / serat daun anggrek hutan dengan suku Benuaq, Kalimantan Timur. Tidak heran ia meraih penghargaan dari keunggulan kerajinan pada World Craft Council (WCC) untuk ‘Wayang dari Indonesia’, yang diselenggarakan UNESCO tahun 2014.
Selain itu ia juga mendapat penghargaan atas keunggulan kerajinan, World Craft Council (WCC) untuk teknik batik serat alami tikar, yang diadakan UNESCO. Penghargaan hasil jerih payah pria yang tergolong ramah ini terus mengalir. Ia pernah meraih hadiah terbaik, Fabric & Textile Kategori. INACRAFT Award, 2010 Terbaik Prize, Kayu Kategori. 2010 Terbaik Nominasi, Kategori paling Kreatif, Kreasi Cipta Kompetisi Seni Kriya Nasional Dewan Kerajinan Indonesia (Dekranas) 2009.
Sebelumnya produk karya seninya meraih The Best Product, ICRA (Interior & Craft) Award 2006 dan penghargaan Seal of Excellence Award, Batik Kategori, UNESCO.
Benny mengakui secara kualitas ia harus konsisten dan terus berinovasi menghadapi tantangan zaman dan diharapkan karyanya bisa menjadi identitas kebanggaan bangsa Indonesia.
sumber : esq-news.com
4 Seniman Indonesia yang Karyanya Mendunia!
Sebagai orang Indonesia, kita memang sudah sepatutnya bangga dengan negeri ini. Sebab, Indonesia telah dikaruniai Tuhan dengan banyak keberkahan. Mulai dari sumber daya alamnya yang melimpah, sampai banyaknya orang genius dan berbakat yang lahir di bumi pertiwi.
Bicara soal seni, Indonesia juga bisa dibilang sebagai gudangnya seniman berbakat. Dan banyak dari mereka yang karyanya sudah sering keliling dunia atau bahkan tersebar di berbagai negara. Penasaran? Nah, berikut adalah empat seniman Indonesia yang karyanya sudah mendunia.
1. Affandi
Pria yang memiliki nama lengkap Affandi Koesoema ini dikenal sebagai salah satu maestro seni lukis di Indonesia. Bahkan, banyak yang menyebutnya sebagai pelukis Indonesia yang paling terkenal di dunia. Hal ini karena Affandi dianggap membawa corak baru dalam aliran ekspresionisme atau abstrak. Namun sebelum Affandi akhirnya menjadi pelukis besar, dia sempat melakukan berbagai macam pekerjaan yang sama sekali tidak ada hubungannya dengan seni.
Sepanjang hidupnya, Affandi tercatat telah menghasilkan lebih dari 2.000 karya lukis. Dan semua karyanya telah dipamerkan ke seluruh dunia. Menariknya, meski Affandi dikenal sebagai pelukis yang sangat berbakat, dia mengaku tidak suka membaca apalagi belajar teori-teori lukis yang rumit. Bahkan, bapak dua anak ini sering menyebut dirinya sebagai pelukis kerbau. Ya, Affandi kerap merasa bahwa dirinya adalah pelukis yang bodoh, sehingga julukan kerbau itu dirasa pas untuk menggambarkan kepribadiannya.
2. I Nyoman Nuarta
Pernah main ke patung Garuda Wisnu Kencana di Bali? Nah, ini dia sosok penting di balik kemegahan patung tersebut. I Nyoman Nuarta memang dikenal sebagai salah satu pematung yang terkenal di Indonesia. Selama karirnya, dia telah menghasilkan lebih dari seratus karya seni patung.
I Nyoman Nuarta juga sering mengikuti berbagai pameran internasional untuk menampilkan karya-karyanya. Ketertarikannya pada seni patung mulai tumbuh ketika dia dididik oleh pamannya, Ketut Dharma Susila. Pamannya saat itu adalah seorang guru seni rupa.
3. Gregorius Sidharta
Pria yang memiliki nama lengkap Gregorius Sidharta Soegijo ini merupakan salah satu pematung terkenal dari Indonesia. Namanya mulai dikenal ketika karya patungnya yang diberi judul Tangisan Dewi Betari berhasil menyita perhatian publik. Kini karya tersebut telah menjadi koleksi dari sebuah museum di Jepang.
4. Basuki Abdullah
Seperti halnya Affandi, Basuki Abdullah juga dikenal sebagai maestro seni lukis Indonesia. Namun, aliran yang dianut oleh pria kelahiran 1915 ini adalah realis dan naturalis. Sementara Affandi dikenal sebagai pelukis yang menganut aliran ekspresionisme atau abstrak. Seperti kata pepatah, buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Bakat melukis yang dimiliki oleh Basuki memang diwarisinya dari sang ayah, Abdullah Suriosubroto, yang juga dikenal sebagai seorang pelukis dan penari.
Karya prestasinya begitu banyak, karena Basuki kerap terlibat dalam berbagai pameran di luar negeri, pada tahun 1974 dia pun diangkat sebagai pelukis di Istana Merdeka. Karya-karyanya kini masih bisa dijumpai di istana-istana negara.
Mereka semua adalah seniman-seniman hebat yang lahir di Indonesia. Dan berkat karya mereka, nama ibu pertiwi menjadi harum di dunia internasional. Jadi, buat Anda yang memiliki passion di bidang seni, jangan menyerah ya.
sumber : boombastis.com
Misteri Tari Bedhaya Ketawang
Tari Bedhaya Ketawang menyimpan sejuta misteri. Kesakralannya melampaui tarian apa pun dalam sejarah Kerajaan Mataram. Tarian ini hanya dimainkan sekali dalam setahun pada peringatan naik takhta sang raja.
Bedhaya Ketawang berkisah tentang percintaan Panembahan Senapati dengan Kanjeng Ratu Kencana Hadisari atau Ratu Pantai Selatan. Ada tiga bait cerita dalam tari berdurasi sekitar dua jam itu.
Bait pertama bercerita tentang jatuh cintanya pada sosok Panembahan Senopati. Dilanjutkan bait kedua berisi perkawinan mereka dan bait ketiga mengisahkan perpisahan keduanya lantaran beda dunia.
“Di sana disampaikan bahwa anak keturunan Panembahan Senopati akan menjadi suaminya untuk melindungi kerajaan Mataram,” ujar G.K.R. Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, putri Sinuhun Paku Buwono XIII, yang juga mantan bendara bedhaya, sebutan untuk penari Bedhaya Ketawang, ketika ditemui Solopos.com, Jumat (14/4/2017) malam.
Ada sembilan perempuan yang menarikan Bedhaya Ketawang. Jumlah itu melambangkan sembilan lubang pada tubuh manusia. Para penari didandani dengan pakaian dan riasan menyerupai pengantin.
Disebutkan bahwa pakaian untuk pengantin putri terinspirasi dari pakaian bendara bedhaya. Dikenakan pula sebuah dodhot bermotif aneka binatang yang menghadap ke telaga.
“Setiap kali menari meski latihan pun harus dengan pakaian seperti hari-H. Tempatnya juga harus di Sasana Sewaka, gamelannya juga khusus. Bahkan, sebelum dan sesudah menari, ada ritual caos dhahar kepada kiblat papat lima pancer,” terang Rumbai, panggilan akrabnya, Rumbai menjadi bendara bedhaya selama 20 tahun.
sumber : solopos.com
Tari Serimpi, Tarian Sakral Keraton Yogyakarta
Tari Serimpi merupakan sebuah tarian klasik dari Yogyakarta. Tarian ini ditampilkan oleh empat orang penari wanita yang cantik dan anggun. Kata serimpi itu sendiri berarti empat. Namun ada juga Serimpi yang ditarikan oleh lima penari yaitu pada Serimpi Renggowati. Selain berarti empat, istilah serimpi juga dikaitkan dengan kata ‘impi’ yang berarti mimpi. Maksudnya, seseorang yang melihat tarian ini mungkin akan merasa seperti berada di alam mimpi.
Pertunjukkan tarian Serimpi biasanya berlangsung selama ¾ jam sampai 1 jam. Komposisi empat penari mewakili empat mata angin dan empat unsur dunia. Unsur dunia meliputi grama (api), angin (udara), toya (air), dan bumi (tanah). Tari klasik ini awalnya hanya berkembang di Kraton Yogyakarta. Menurut kepercayaan, Serimpi adalah seni yang luhur dan merupakan pusaka Kraton. Dalam tarian ini, tema yang disuguhkan oleh penari sebenarnya sama dengan tari Bedhaya Sanga. Tarian ini menggambarkan pertentangan antara dua hal yaitu antara benar dan salah, nafsu dan akal, dan benar dan salah.
Tari Serimpi diperagakan oleh empat putri yang masing-masing mewakili unsur kehidupan dan arah mata angin. Selain itu, penari ini juga memiliki nama peranannya masing-masing yakni Buncit, Dhada, Gulu, dan Batak. Saat menarikan Serimpi, komposisi penari membentuk segi empat. Bentuk ini bukan tanpa arti, tetapi melambangkan tiang Pendopo yang berbentuk segi empat.
Kemunculan tarian ini konon berasal dari masa Kerajaan Mataram ketika masa pemerintahan Sultan Agung. Tari ini dianggap sangat sakral karena hanya dilakukan di lingkungan Kraton untuk upacara kenegaraan dan peringatan naik tahta sultan. Tahun 1775, Mataram pecah menjadi dua yakni Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta. Hal ini juga berdampak pada tarian ini. Walaupun inti tariannya masih sama, namun Serimpi di Yogyakarta menjadi Serimpi Dhempel, Genjung, dan Babul Layar. Sementara di Surakarta menjadi Serimpi Bondan dan Anglir Mendung. Walaupun tarian ini sudah ada sejak lama, namun tarian tersebut baru diketahui oleh publik sekitar tahun 70an karena begitu sakralnya tarian ini Kraton.
Tema perang dalam tarian ini sebenarnya adalah falsafah kehidupan budaya ketimuran. Perang dalam tarian ini adalah simbolik peperangan yang tidak pernah habis yaitu antara kejahatan dan kebaikan. Bahkan dalam mengekspresikan gerakan tari perang, tari ini terlihat lebih jelas karena dua pasanga prajurit melawan prajurit lain dengan gerakan yang sama dibandu dengan dengan perlengkapan tari yang berupa senjata. Properti tari yang digunakan di antaranya adalah jebeng, cundrik atau keris kecil, pistol, jemparing, dan tombak pendek.
Dari segi pakaian, pakaian yang dikenakan oleh penari juga mengalami perkembangan dari sebelumnya. Jika awalnya pakaian yang dikenakan seperti pakaian pengantin putri Kraton dengan gelung bokor sebagai hiasan kepala dan dodotan, saat ini kostum penari beralih menjadi pakaian tanpa lengan, gelung dengan hiasan bunga ceplok, dan hiasan kepala bulu burung kasuari. Karakteristik dari penari Serimpi adalah mengenakan keris kecil yang diselipkan di bagian depan menyilang ke kiri.
Selain keris, para penari Serimpi juga kadang menggunakan jembreng yaitu semacam perisak. Pada jaman pemerintahan Sri Sultan HB VII yaitu pada abad ke-19, ada pula Tari Serimpi yang alat perangnya berupa pistol yang ditembakkan ke bawah. Pola iringan tarian ini menggunakan gending sabrangan untuk keluar dan masuknya para penari diiringi bunyi genderang dan musik tiup. Pada saat menari diiringi dengan gendhing ageng atau tengahan yang kemudian masuk gending ladrang. Selanjutnya ayak-ayak dan srebengannya diguanakn untuk mengiringi adegan peperangan.
Asal Usul Tari Gambyong
Tari Gambyong adalah tari adat khas dari daerah Surakarta. Tarian ini sering dipertunjukan dalam acara-acar besar atau festival. Banyak para wisatawan mancanegara menyukainya karena tarian ini memiliki keunikan tersendiri. Apa saja ya keunikan tari gambyong ini? Penasaran? Jika iya, simak uraian mengenai tari gambyong mulai dari asal usul, sejarah, gerakan, iringan musik, hingga kostum yang dikenakan para penarinya berikut ini.
Saat upacara panen dan hendak menanam padi, masyarakat Surakarta tempo dulu akan mempertunjukan tarian ini sebagai undangan pada Dewi Sri atau Dewi Padi agar ia memberkahi sawah mereka dengan hasil panen yang maksimal.
Nama gambyong sendiri sebetulnya berasal dari nama seorang penari kondang pada masa itu. Sri Gambyong namanya. Sri Gambyong yang memiliki suara merdu dan keluwesan dalam menari telah memikat banyak orang. Pertunjukan seni tari tayub atau tari taldhek yang dilakukannya di jalanan, bagi banyak orang dianggap memiliki ciri yang sangat khas dan berbeda dari penari-penari biasanya. Sehingga seluruh masyarakat di wilayah Kasunanan Surakarta pada masa itu tak ada yang tidak mengenal ia.
Pada perkembangannya saat ini, tari gambyong masih sering dipertunjukan dalam acara-acara resmi, acara-acara kenegaraan, maupun acara adat rakyat. Dalam gelaran resepsi pernikahan atau khitan misalnya, tarian gambyong masih dapat kita temukan di Surakarta hingga sekarang.
Tak sedikit pula saat inhi generasi muda di Surakarta yang tertarik untuk mempelajari warisan tari dari nenek moyangnya. Dibeberapa sanggar seni, tari gambyong biasanya memiliki kelas tersendiri. Beberapa variasi gerakan pengembangan tari gambyong juga terus dilakukan, hingga menghasilkan beberapa jenis tari gambyong seperti gambyong ayun-ayun, gambyong sala minulya, gambyong gambirsawit, gambyong mudhatama, gambyong dewandaru, gambyong pangkur, dan gambyong campursari.
Untuk mengawali tari gambyong, pertunjukan umumnya dibuka dengan gending pangkur. Gending pangkur adalah bagian maju beksan yang berarti nyanyian awalan tari yang dilakukan untuk mengundang para penari naik ke atas pentas. Tari gambyong sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu maju beksan, beksan, dan mundur beksan.
Kostum Tari Gambyong Ketika menari, para penari gambyong wajib mengenakan kostum khusus berupa kemben yang bahunya terbuka sampai bagian dada serta bawahan berupa kain panjang bermofif. Para penari juga mengenakan selendang berwarna kuning dan dirias dengan sangat cantik. Warna kostum tari gambyong ini memang identik dengan warna kuning dan hijau. Kuning melambangkan kekayaan, dan hijau melambangkan kesuburan. Iringan Musik Tari Gambyong Tari gambyong akan selalu diiringi dengan musik dari seperangkat gamelan dan tembang Jawa. Gong, gambang, kenong, serta kendang akan selalu dimainkan bersamaan dengan gerak para penari gambyong. Dari beberapa alat musik tersebut, kendang menjadi yang paling istimewa. Kendang adalah panduan bagi para pemusik dan penari untuk melakukan gerak atau bunyi tertentu. Oleh karena hal tersebut, dalam tari gembyong, kendang juga dijuluki sebagai otot tarian. Nah, itulah sekilas informasi tentang tari gembyong, mulai dari asal usul, sejarah, gerakan, serta iringan musik dalam pertunjukannya. Cukup menarik bukan
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-gambyong-pareanom-asal-usul-dan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Asal Usul dan Sejarah Tari Gambyong
Tari gambyong merupakan salah satu tari adat yang berasal dari daerah sekitar Surakarta, Jawa Tengah. Tari ini awal mulanya hanyalah sebuah tarian jalanan atau tarian rakyat dan merupakan tari kreasi baru dari perkembangan Tari Tayub.Saat upacara panen dan hendak menanam padi, masyarakat Surakarta tempo dulu akan mempertunjukan tarian ini sebagai undangan pada Dewi Sri atau Dewi Padi agar ia memberkahi sawah mereka dengan hasil panen yang maksimal.
Nama gambyong sendiri sebetulnya berasal dari nama seorang penari kondang pada masa itu. Sri Gambyong namanya. Sri Gambyong yang memiliki suara merdu dan keluwesan dalam menari telah memikat banyak orang. Pertunjukan seni tari tayub atau tari taldhek yang dilakukannya di jalanan, bagi banyak orang dianggap memiliki ciri yang sangat khas dan berbeda dari penari-penari biasanya. Sehingga seluruh masyarakat di wilayah Kasunanan Surakarta pada masa itu tak ada yang tidak mengenal ia.
Tari Gambyong Pareanom
Informasi adanya pertunjukan seni tari nan apik yang dilakukan Sri Gambyong akhirnya sampai ke telinga Sunan Paku Buwono IV, yang merupakan raja Surakarta pada masa itu. Pihak keraton Mangkunegara Surakarta kemudian mengundang Sri Gambyong untuk mementaskan tariannya. Semenjak saat itu, tari Gambyong yang dimainkan oleh Sri Gambyong semakin dikenal. Banyak orang mempelajarinya hingga akhirnya tarian ini dinobatkan sebagai tarian khas istana.Pada perkembangannya saat ini, tari gambyong masih sering dipertunjukan dalam acara-acara resmi, acara-acara kenegaraan, maupun acara adat rakyat. Dalam gelaran resepsi pernikahan atau khitan misalnya, tarian gambyong masih dapat kita temukan di Surakarta hingga sekarang.
Tak sedikit pula saat inhi generasi muda di Surakarta yang tertarik untuk mempelajari warisan tari dari nenek moyangnya. Dibeberapa sanggar seni, tari gambyong biasanya memiliki kelas tersendiri. Beberapa variasi gerakan pengembangan tari gambyong juga terus dilakukan, hingga menghasilkan beberapa jenis tari gambyong seperti gambyong ayun-ayun, gambyong sala minulya, gambyong gambirsawit, gambyong mudhatama, gambyong dewandaru, gambyong pangkur, dan gambyong campursari.
Gerakan Tari Gambyong dan Videonya
Gerakan tari Gambyong sebetulnya merupakan hasil kreasi gerakan-gerakan dalam Tari Tayub. Berbeda dengan tari tayub, pada tari gambyong umumnya dilakukan pada garis dan gerak yang jauh lebih besar. Adapun unsur estetis dari gerakan tari ini terletak pada kekompakan para penarinya. Para penari gambyong akan menggerakan tangan, kaki dan kepala secara bersama-sama selaras dengan irama kendang yang ditabuh. Gerakan mata yang selalu mengikuti gerakan tangan juga semakin membuat harmonis gerakan tarian ini.Untuk mengawali tari gambyong, pertunjukan umumnya dibuka dengan gending pangkur. Gending pangkur adalah bagian maju beksan yang berarti nyanyian awalan tari yang dilakukan untuk mengundang para penari naik ke atas pentas. Tari gambyong sendiri terbagi menjadi 3 bagian yaitu maju beksan, beksan, dan mundur beksan.
Kostum Tari Gambyong Ketika menari, para penari gambyong wajib mengenakan kostum khusus berupa kemben yang bahunya terbuka sampai bagian dada serta bawahan berupa kain panjang bermofif. Para penari juga mengenakan selendang berwarna kuning dan dirias dengan sangat cantik. Warna kostum tari gambyong ini memang identik dengan warna kuning dan hijau. Kuning melambangkan kekayaan, dan hijau melambangkan kesuburan. Iringan Musik Tari Gambyong Tari gambyong akan selalu diiringi dengan musik dari seperangkat gamelan dan tembang Jawa. Gong, gambang, kenong, serta kendang akan selalu dimainkan bersamaan dengan gerak para penari gambyong. Dari beberapa alat musik tersebut, kendang menjadi yang paling istimewa. Kendang adalah panduan bagi para pemusik dan penari untuk melakukan gerak atau bunyi tertentu. Oleh karena hal tersebut, dalam tari gembyong, kendang juga dijuluki sebagai otot tarian. Nah, itulah sekilas informasi tentang tari gembyong, mulai dari asal usul, sejarah, gerakan, serta iringan musik dalam pertunjukannya. Cukup menarik bukan
Sumber: http://kisahasalusul.blogspot.com/2015/09/tari-gambyong-pareanom-asal-usul-dan.html
Disalin dari Blog Kisah Asal Usul.
Sejarah Tenis Meja di Dunia dan Indonesia
Setiap orang pasti mengenal permainan tentang tenis meja, permainan ini sangat familiar di masyarakat meskipun tak sepopupler sepakbola. Dalam permainan tenis meja memerlukan beberapa alat seperti meja, bola dan raket atau bed. Permainan tenis meja juga mempunyai sejarah, berikut ini sejarahnya.
Permainan Tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua pemain atau empat pemain. Cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tenis meja atau dikenal juga dengan nama “Ping Pong” ini adalah cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.
Pertama kali Tenis meja berasal dari benua Eropa, pada abad pertengahan sebagai kombinasi daripada permainan tenis kuno, lawan tenis dan badminton. Permainan ini populer di negera Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti “whiff-whaff”, “gossima” dan “pingpong” dikreasikan sebagai permainan yang dilakukan setelah makan malam, dengan berbusana lengkap bagi penggemarnya. Permainan tenismeja ini mendapatkan wadah atau asosiasi resmi yang mengatur pertenismejaan dunia pada tanggal 15 Januari 1926 oleh prakarsa Dr. Goerge Lehman dari Jerman.
Sejarah Tenis Meja di Indonesia, permainan ini masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1930-an dan hanya dilakukan di batal-batal pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan pegawai negeri Indonesia. Pada tahun yang sama PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA.
Kejuaraan Tenis meja tingkat Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada tahun 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73.
Sebagai anggota ITTF, dibandingkan dengan keanggotaan pada TTFA, sebaliknya PTMSI tidak pernah absen di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1963, dimanapun penyelenggaraannya dilaksanakan. Partisipasi pertama bagi PTMSI adalah di Praha pada tahun 1963, yang diikuti oleh baik putra maupun putri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan ke-31 bagi putri.
Itulah sejarah singkat tentang tenis meja, semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang permainan Tenis Meja.
sumber : dodolanweb.blogspot.co.id
Sejarah dan Pengertian Tenis Meja :
Permainan Tenis meja adalah salah satu cabang olahraga yang dimainkan di dalam gedung (indoor game) oleh dua pemain atau empat pemain. Cara memainkannya dengan menggunakan raket yang dilapisi karet untuk memukul bola celluloid melewati jaring yang tergantung di atas meja yang dikaitkan pada dua tiang jaring. Permainan tenis meja atau dikenal juga dengan nama “Ping Pong” ini adalah cabang olahraga yang unik dan bersifat rekreatif.
Pertama kali Tenis meja berasal dari benua Eropa, pada abad pertengahan sebagai kombinasi daripada permainan tenis kuno, lawan tenis dan badminton. Permainan ini populer di negera Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti “whiff-whaff”, “gossima” dan “pingpong” dikreasikan sebagai permainan yang dilakukan setelah makan malam, dengan berbusana lengkap bagi penggemarnya. Permainan tenismeja ini mendapatkan wadah atau asosiasi resmi yang mengatur pertenismejaan dunia pada tanggal 15 Januari 1926 oleh prakarsa Dr. Goerge Lehman dari Jerman.
Sejarah Tenis Meja di Indonesia, permainan ini masuk ke Indonesia pada sekitar tahun 1930-an dan hanya dilakukan di batal-batal pertemuan umum orang Belanda, yang dikenal dengan nama societeit. Sekitar tahun 1940-an, sudah mulai masuk ke masyarakat Indonesia melalui golongan pamong dan pegawai negeri Indonesia. Pada tahun yang sama PTMSI menjadi anggota dari Table Tennis Federation of Asia, disingkat TTFA.
Kejuaraan Tenis meja tingkat Asia yang diselenggarakan oleh TTFA telah diikuti oleh PTMSI, terutama yang diselenggarakan di Singapura dan Manila. Pada tahun 1961 PTMSI resmi menjadi anggota International Table Tennis Federation, disingkat ITTF, sebagai negara anggota ke-73.
Sebagai anggota ITTF, dibandingkan dengan keanggotaan pada TTFA, sebaliknya PTMSI tidak pernah absen di dalam kejuaraan-kejuaraan dunia yang diselenggarakan sejak tahun 1963, dimanapun penyelenggaraannya dilaksanakan. Partisipasi pertama bagi PTMSI adalah di Praha pada tahun 1963, yang diikuti oleh baik putra maupun putri dengan hasil peringkat ke-34 bagi putra dan ke-31 bagi putri.
Itulah sejarah singkat tentang tenis meja, semoga artikel di atas dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang permainan Tenis Meja.
sumber : dodolanweb.blogspot.co.id
Amityville :The Awakening 2017 Sinopsis, Daftar Pemain, dan Trailler
Amityville: The Awakening adalah sebuah film bergenre Horror asal HollyWood. Film ini akan disutradarai oleh Franck Khalfoun yang juga ...