Abad XXI dikenal sebagai abad informasi yang dimotori oleh kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi. Pada abad ini ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dan internet memegang peranan yang cukup penting dalam berbagai bidang kehidupan. Contohnya, teknologi telah mengubah bagaimana kita berkomunikasi dan berhubungan. Dengan teknologi informasi dan komunikasi, kini komunikasi tidak lagi terbatasi oleh jarak dan waktu. Kecanggihan teknologi telah memungkinkan manusia melakukan komunikasi dari mana dan kemana saja ia mau 
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi dan informasi ini pun ikut menyentuh bidang pendidikan. Ruang-ruang sekolah mulai memanfaatkan komputer dan internet dalam pembelajarannya, meskipun belum merata ke semua sekolah. Teknologi dipandang mampu memberi manfaat dalam pembelajaran. Oleh karena itu, Para pelajar kekinian jangan sampai gaptek dan ketinggalan zaman untuk memanfaatkan teknologi dalam belajarmu. Nah, berikut ini akan ciri-ciri pembelajar kekinian di Abad informasi.


Berbuat Lokal Berwawasan Global

Siswa kekinian adalah siswa yang peduli akan lingkungan sekitar. Namun, kesibukannya akan kepedulian tersebut bersinergi dengan pemikiran dan wawasan yang luas, universal, atau global.
Nggak zamannya lagi siswa masa kini tawuran. Yang lagi ngetren sekarang itu adalah siswa yang memiliki pergaulan luas, dengan siapa saja dan di mana saja. Bahkan, saat merayakan kelulusan, siswa kekinian nggak lagi corat-coret baju seragamnya. Yang dilakukan siswa kekinian saat merayakan kelulusan adalah dengan mengadakan bakti sosial atau beragam kegiatan lokal lainnya yang memiliki manfaat kemanusiaan dan bermakna global/universal.
Kamu udah sering denger dong sebuah gerakan dan komunitas yang berbasis sekolah. Yups, salah satunya gerakan "Go to Zero Waste School”. Komunitas yang didirikan oleh Amilia Agustin  bersama sepuluh orang kawannya di SMA Negeri 11 Bandung ini patut dikasih dua acungan jempol. Bermula dari kegelisahannya dengan keadaan sampak yang berserakan di setiap sudut sekolahnya, Mojang Bandung kelahiran 20 April 1996 itu mengumpulkan dan memberdayakan sampah untuk kegiatan ekonomi. Sampai akhirnya ia mendapat penghargaan “Satu Indonesia 2010” atas partisipasi lokalnya itu terhadap sanitasi di Kota Bandung. keren banget, kan!


Kreatif dan Inovatif

ADVERTISEMENT
Siswa zaman sekarang pastinya harus lebih kreatif dan inovatif dong. Hal yang demikian karena akses informasi zaman sekarang kan lebih mudah dan gampang. Dengan koneksi internet siswa kekinian kini dapat mengembangkan pengetahuan yang mereka dapat di ruang kelas di mana pun dan kapan pun.
Salah satu siswa yang kreatif dan inovatif adalah Fahma Waluyo Rohmansyah (27 Mei 1998). `Fahma (demikian ia akrab disapa) sudah menggeluti dunia seorang programmer sejak usia SMP. Berbagai game mobile yang kreatif dan inovatif pun ia ciptakan. Salah satu karyanya yang paling fenomenal adalah game “Anti Korupsi”. Siswa SMP Salman al Farisi Bandung ini sudah menciptakan sekitar 20 game yang umumnya memuat unsur edukasi.



Cakap Teknologi dan Informasi

Siswa kekinian adalah siswa yang gape teknologi bukan gagap teknologi. Mereka setidaknya tau komputer dan tau cara mengoperasikannya. Tapi, dia juga tau menggunakan teknologi untuk hal-hal yang positif, bukan sekadar untuk mengobrol hal-hal yang tidak penting dan buang-bung waktu, apalagi, buang-buang uang. Mereka mampu memilah dan memilih mana yang bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan mana kemajuan zaman yang merusak masa depan pendidikan mereka.
Kini banyak hadir berbagai aplikasi online yang untuk membantu belajar siswa. Siswa kekinian tentunya akan lebih menyibukkan diri mereka dengan memakai aplikasi-aplikasi online yang mendukung belajar dan latihan soal mereka. Saat ini sangat banyak aplikasi keren yang tetap membuat kita pintar dan beken. Sebut saja misalnyaKhan Academy, Mathematics Mentor, Science Challenge, atau eLearn Siswa. Aplikasi-aplikasi tersebut, terutama eLearn Siswa bisa ngebantu pelajar membantu pelajaran di sekolah seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, Fisika, IPS, dan PPKn. Cobain aja!



Rajin Membaca

Peringkat minat baca masyarakat Indonesia berada pada level paling rendah jika dibandingkan dengan negara lain di dunia. Indonesia berada di peringkat ke-60 dari 61 negara yang diteliti berlandaskan pada studi “Most Littered Nation In the World” yang digelar Central Connecticut State University pada Maret 2016 mengenai minat membaca.
Padahal lewat membaca dapat memperluas wawasan ilmu pengetahuan. Bagi pelajar kekinian, membaca bukanlah hal yang aneh, memberatkan, apalagi sampai membebaninya. Membaca adalah kebutuhan pokok pelajar kekinian untuk memperluas dan memperlebar cakrawala pengetahuan. Orang-orang besar seperti Ir. Soekarno, Hatta, Agus Salim, Habibie, dan lainnya merupakan sosok yang terkenal rajin baca buku. Contohlah mereka. Jika mereka berperang hanya mengandalkan fisik semata tanpa ada perlawanan intelektual niscaya akan sangat sulit bagi kita untuk melepaskan diri dari cengkraman penjajah.



Aktif Bertanya dan Terbuka

Zaman dulu, siswa duduk manis di dalam kelas menghadap guru dan melihat papan tulis sambil pegang buku tulis dan pelajaran. Pola pendidikan kayak gitu sekarang mah udah gak zaman lagi. Siswa kekinian adalah mereka yang aktif bertanya untuk menghilangkan dahaga pengetahuannya. Selain itu, ia juga memiliki pikiran terbuka. Artinya ketika salah, ia mengaku salah dan menerima dengan lapang dada terhadap kebenaran yang baru ia dapatkan.



Mampu Membagi Waktu

Siswa kekinian adalah siswa yang memiliki keseimbangan waktu antara waktu bermain dengan belajar, waktu untuk keluarga, sendiri, dengan waktu untuk teman. Ia tahu kapan harus bertanya, kapan harus menjawab. Siswa kekinian selalu memaksimalkan waktu untuk hal-hal yang bermanfaat. Apapun yang ia temukan dalam kehidupan sehari-harinya, di mana pun, dan kapan pun selalu mampu ia temukan titik temunya dengan pelajaran yang diberikan gurunya di sekolah. Dengan aplikasi pembelajaran online seperti eLearn Siswa di atas, belajar juga jadi mudah dilakukan kapan saja, di mana saja, terserah kamu yang atur.



Pandai Memilih Informasi

Era informasi membuat kita kebanjiran informasi. Informasi bertebaran di mana-mana. Tapi, tidak semua informasi yang ada itu semuanya berguna untuk kita. Banyak informasi yang bermanfaat untuk kemajuan kita, tapi gak sedikit juga informasi yang gak penting untuk diri kita. Kalo semua informasi kamu telan bulat-bulat, kamu bisa mabok informasi karena kebanyakan informasi yang harus kamu tamping dan olah di otak kamu. Berbagai informasi yang masuk harus disaring dan dicerna dengan teliti sebelum pada akhirnya perasan akhir informasi itulah yang baru ia konsumsi dan ia jadikan sebagai vitamin bagi akalnya. Jadikan kelimpahan informasi itu sebagai sebuah keuntungan tersendiri yaitu memiliki lebih banyak referensi untuk menambah pengetahuan dan informasi.
Nah, seberapa kekinian kah kamu sekarang?

_Sumber : hipwe.com